Thor Mitologi Mana
Sejak film pertamanya yang rilis pada 2011, Thor selalu lekat sebagai simbol dewa petir dalam dunia pop culture. Karakter Thor sendiri terinspirasi dari dewa petir dalam mitologi Nordik dengan nama yang sama. Meski udah muncul sejak lama di dunia komik Marvel, enggak bisa dimungkiri kombinasi “sihir” Marvel Studios dan karisma Chris Hemsworth bikin Thor yang diperaninnya menjadi begitu ikonis.
Sebenarnya ada banyak dewa petir selain Thor yang berasal dari berbagai mitologi lain yang cukup populer. Saking populernya, ada beberapa dewa petir yang menjadi inspirasi karakter-karakter dalam dunia pop culture, mulai dari komik, film, dan video game.
Kali ini ayo kenalan dengan beberapa dewa petir dari berbagai mitologi yang populer di kalangan pencinta pop culture karena kemunculannya di komik, film, atau pun video game.
Fakta tentang palu Thor
Dalam komik dan Marvel Cinematic Universe, beberapa elemen cerita yang paling berpengaruh ialah pesona mistis pada palu Thor, Mjolnir. Palu hanya bisa diangkat oleh kekuatan Thor. Namun, Thor versi Marvel bukan saja dewa petir, melainkan juga simbol dewa yang memiliki kekuatan besar.
Sementara, dalam mitologinya, Thor tidak memiliki pesona seperti itu. Thor Nordik hanya bisa mengangkat Mjolnir karena ia memiliki dua peralatan khusus, yakni Jarngreipr dan Megingjord—sarung tangan besi dan sabuk kekuatan. Sebenarnya, itu ada dalam komik, tetapi Megingjord dijadikan sebagai kekuatan tambahan Thor.
Baca Juga: Apakah Thor Lebih Kuat dari Superman? Berikut 5 Penjelasannya
Kumpulan dewa petir dalam berbagai mitologi selain Thor
Dalam mitologi Yunani, Zeus dikisahkan sebagai raja dari para dewa-dewi. Dia diceritain sebagai dewa yang mampu mengendalikan langit, cuaca (termasuk petir dan hujan), dan kekuatan-kekuatan ilahi lainnya. Zeus selalu digambarin oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan kanan memegang petir dan duduk di tahtanya. Statusnya sebagai “Ayah dari para dewa dan manusia”, anak-anaknya pun juga jadi dewa-dewi yang enggak kalah populer, seperti Athena, Apollo, Hermes, Ares, dan lain-lain.
Statusnya sebagai dewa dari para dewa membuatnya populer di kalangan penggiat budaya pop. Makanya karakter ini muncul dalam sejumlah film, komik, dan video game. Salah satu karakter Zeus yang paling ikonis adalah Zeus, tokoh antagonis utama dalam God of War. Zeus juga jadi salah satu hero dalam Dota 2. Selain itu, ada juga karakter Zeus yang diperanin Liam Neeson dalam remake Clash of the Titans (2010) dan sekuelnya, Wrath of the Titans (2012).
Sama kayak Zeus, Indra dikenal sebagai dewanya para dewa-dewi mitologi Hindu. Statusnya pun benar-benar suci di mata penganut agama Hindu. Oleh kepercayaan Hindu, Indra digambarin sebagai dewa petir, dewa hujan, dewa perang, raja surga, dan banyak gelar dewa lainnya. Dia juga digambarin sebagai pemimpin delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.
Dalam budaya populer, Indra enggak begitu banyak muncul sebagai karakter fiksi seperti dewa-dewa di mitologi barat. Salah satu karakter yang terinspirasi dewa Indra adalah Paras Gavaskar alias Indra, seorang mutan yang bisa mengubah wujudnya menjadi ksatria berbaju zirah dalam serial komik X-Men. Indra juga menjadi inspirasi karakter anak Rikudo Sennin dan leluhur klan Uchiha dalam manga Naruto, Indra Otsutsuki.
Bisa dibilang Jupiter merupakan versi mitologi Romawi Kuno-nya Zeus. Statusnya sama-sama sebagai dewa dari segala dewa dengan gelar Optimus Maximus yang berarti “dewa terbaik dan terbesar”. Dia juga digambarin sebagai dewa pelindung yang bisa mengendalikan langit dan petir. Jupiter juga dikenal sebagai penguasa tahta Romawi yang memerintah hukum dan tatanan sosial. Dia juga punya anak yang menjadi dewa-dewa Romawi kuno, seperti Mars dan Merkurius.
Sayangnya, popularitas Jupiter masih kalah dari Zeus dalam dunia pop culture. Enggak banyak karakter komik, film, atau video game yang terinspirasi dari dewa Romawi ini. Dalam semesta DC Comics, Jupiter digambarin sebagai tokoh dewa, tapi dengan peran yang enggak sebesar Zeus. Jupiter juga jadi inspirasi karakter Sailor Jupiter dalam anime Sailor Moon.
Raijin adalah sebutan untuk dewa petir dalam mitologi Jepang dan agama Shinto. Dia jadi salah satu dewa yang cukup unik. Pasalnya, dia dihormati sekaligus ditakuti karena wujudnya yang menyerupai iblis dan kekuatannya yang dianggap sebagai sumber bencana badai di Jepang. Makanya, untuk menghormati Raijin, masyarakat Jepang memasang lukisan atau patung Raijin di rumahnya agar terhindar dari bencana. Dia digambarin sebagai dewa yang sangar, dengan muka seram, badan berotot, dengan sayap bulat berbentuk genderang bersimbol tomoe yang berfungsi memanggil petir.
Raijin cukup populer dalam dunia pop culture. Ada cukup banyak karakter dalam komik, anime, dan video game yang terinspirasi darinya. Salah satu yang paling populer adalah karakter Enel dalam manga/anime One Piece. Selain itu ada juga karakter Raijin dalam game Smite. Raijin juga jadi inspirasi dari karakter Thundurus, Pokemon legendaris dalam game Pokemon.
Enggak cuma dari Asia atau Eropa saja, ada sosok dewa petir yang dikenal di benua Amerika. Menurut kepercayaan suku Indian, petir dan badai yang melanda wilayahnya adalah hasil kepakan sayap dari dewa petir berwujud burung bernama Thunderbird. Dia digambarkan sebagai dewa pengendali cuaca yang berwujud burung besar dengan tanduk dan paruh yang memiliki gigi. Selain mengendalikan cuaca lewat kepakan sayapnya, Thunderbird juga diceritain bisa menembakkan petir dari matanya.
Thunderbird enggak begitu besar pengaruhnya di dunia pop culture dibanding dewa-dewa petir lainnya. Makanya hanya ada satu karakter yang terinspirasi dari dewa yang satu ini, yaitu Zapdos, Pokemon legendaris dalam game Pokemon.
Dewa yang satu ini merupakan sosok dewa hujan dan petir dalam kebudayaan Maya. Chaac mampu mengeluarkan petir dan hujan dengan melemparkan kapaknya ke arah langit. Pada zaman dulu masyarakat suku Maya melakukan pemujaan dan persembahan manusia kepada Chaac untuk mengundang hujan yang berguna untuk menyuburkan pertanian. Meski enggak begitu populer, dewa Chaac menjadi inspirasi karakter Chaac dalam game Smite.
Set yang juga dikenal dengan nama Seth, Setesh, Sutekh, Setekh, atau Suty, merupakan dewa gurun, badai, dan petir dalam mitologi Mesir Kuno. Dia juga dikenal sebagai dewa kegelapan dan kekacauan. Wujudnya seperti manusia, namun dengan kepala burung berwarna hitam.
Dalam kisah mitologi Mesir Kuno, Seth diceritain sebagai pemberontak dan pembunuh yang sadis. Dalam budaya populer, Seth jadi inspirasi sejumlah karakter antagonis dalam komik dan film. Salah satunya adalah karakter dewa Mesir bernama Seth dalam semesta komik Marvel.
Rasanya, wajar aja, sih, kalau sosok dewa petir selalu jadi langganan dijadiin karakter dalam komik, film, dan video game. Soalnya, dewa petir secara kekuatan memang lebih unggul dibanding dewa-dewa lain. Selain itu, dari nilai estetikanya, karakter dewa petir potensial banget buat manjain mata. Nah, siapa karakter dewa petir dalam komik/film/video game favorit kamu?
Terlepas dari sudah kesekian kalinya tampil dalam MCU, tentunya masih banyak penonton yang kurang mengetahui lebih detail tentang Thor. Padahal, ada banyak fakta menarik seputar sang Dewa Petir yang perlu kamu ketahui, baik dalam versi komik ataupun film live action.
Walau ia seorang Dewa, Thor kerap jadi pemantik tawa dalam setiap penampilannya; bail dalam filmnya sendiri, bersama Avengers, atau ketika ia jadi kameo. Salah satu yang paling baru adalah kemunculannya di Deadpool & Wolverine (2024). Jadi salah satu kameo yang cukup menarik perhatian, Thor menangis sambil memegang Deadpool.
Berbeda sama anggota Avengers lainnya, kisah Thor diadaptasi dari mitologi Nordikyang usianya udah berabad-abad. Mitologi ini berasal dari negara-negara Skandinavia (Eropa Utara), seperti Norwegia, Denmark, dan Islandia. Sama kayak versi mitologinya, Thor adalah sosok dewa yang sangat dihormati dan dipuja-puja. Soalnya, Thor digambarkan sebagai pahlawan yang mahakuat dan bisa ngelakuin banyak hal.
Nah, sebelum diangkat sama Marvel Cinematic Universe (MCU) menjadi sebuah sajian sinematis yang mahaepik, Thor juga udah dibahas dalam berbagai literatur Nordik yang disatukan dalam sebuah jurnal tentang mitologi Nordik bernama Poetic Edda. Cerita-cerita yang ada di dalam jurnal ini memang enggak sefantastis yang digambarin dalam MCU. Akan tetapi, kisah Thor dalam literatur-literatur sebelumnya juga enggak kalah menarik, kok.
Justru, kisah Thor versi lainnya ini lebih manusiawi dan bikin kita bisa melihat sisi lain dari seorang dewa petir. Biar kamu enggak penasaran, yuk, simak rangkuman cerita kehidupan Thor dalam mitologi Nordik! Beberapa fakta Thor di bawah ini mungkin belum kamu tahu
Dalam Völuspá, sajak tertua yang memuat tentang mitologi Nordic, Odin didatangi seorang peramal bernama Völva. Sang peramal ngomong sama Odin bahwa dia melihat nasib mengenaskan menimpa Thor di masa depan.
Menurut ramalan, Thor bakal ngelawan seekor ular besar dan ganas dalam Ragnarok (kiamat dalam mitologi Nordic) dan dia bakal memenangkan pertempuran itu. Meski menang, Thor hanya mampu berjalan sebanyak sembilan langkah sebelum pada akhirnya tumbang dan menjemput ajal.
Waktu Thor meninggal dunia, seluruh semesta berduka. Langit gelap, bintang-bintang pun redup. Namun, setelah itu, air akan mengaliri dunia lagi dan dunia pun kembali hijau dan subur.
Marvel mengubah banyak kisah mengenai Sif
Penggambaran Marvel tentang Sif juga memiliki perbedaan dengan warna rambut dari kisah mitologinya. Dalam komik, Sif digambarkan memiliki rambut hitam, tetapi dalam mitologi, rambutnya berwarna emas.
Tidak ada alasan resmi mengapa Marvel mengubahnya, tetapi banyak yang berasumsi bahwa perubahan itu dilakukan agar Sif lebih kontras secara visual dengan Thor dalam komik.
Dalam komik, Sif adalah pejuang yang kejam—gadis perisai Asgard—yang kekuatannya tidak diragukan lagi. Namun, versi mitologi Sif, baik Prosa Edda atau Poetic Edda, Sif hanyalah Dewi Bumi yang tidak melakukan pertempuran.
Bahkan, banyak cendekiawan berpendapat bahwa pernikahan Sif dan Thor adalah simbol ritual hujan untuk bercocok tanam. Namun, kisah pernikahan itu tidak ada dalam komik Marvel. Thor dan Sif versi Marvel memiliki hubungan sebatas tim. Hubungan itu juga merupakan penyimpangan dari mitos-mitos lama.
Thor pernah adu mulut dengan pendayung perahu
Sebagai anak Odin dan seorang dewa petir yang hebat, kamu pasti menyangka kalau Thor selalu diceritain bertarung atau berantem sama sosok yang benar-benar jahat, nyeremin, dan bermaksud untuk menghancurkan dunia. Berantemnya pun bukan sekadar tampar-tamparan, tapi udah pakai seluruh otot dan petir di muka Bumi.
Nyatanya, dalam sebuah kisah, Thor pernah berantem, tapi cuma adu bacot sama seorang pendayung perahu. Hal ini tercatat dalam sebuah sajak berjudul Hárbarðsljóð,
Ceritanya, Thor abis pulang dari pertempuran di Jotunheimr, negerinya para Jotun alias raksasa. Dia bermaksud naik perahu buat balik ke Asgard. Nah, di perjalanan, Thor bertemu dengan seorang pendayung bernama Hárbarðr. Dia minta sama Hárbarðr buat nganterin dia pakai perahu. Bukannya ngebantuin, Hárbarðr malah ngehina Thor sebagai sosok yang kumal dan menolak nganterin Thor.
Awalnya, Thor berusaha sabar. Akan tetapi, kesabarannya mencapai titik nadir karena sang pendayung terus menghinanya. Akhirnya, Thor bilang bahwa dia adalah makhluk hebat yang udah ngebunuh berbagai monster. Lucunya, Hárbarðr enggak peduli dan menolak nganterin sang dewa petir. Thor pun terpaksa pulang jalan kaki. Kebayang, enggak, sih, kamu ngelihat dewa capek-capek jalan kaki?
Teka-tekinya, siapa sih sebenarnya sosok Hárbarðr yang berani banget nolak permintaan seorang dewa? Usut punya usut, Hárbarðr ternyata adalah Odin yang lagi nyamar. Sang bokap nyamar cuma buat ngetes kesabaran Thor buat enggak ngebunuh orang yang berkata kasar kepadanya. Odin juga ngetes kesabaran Thor untuk berjalan kaki. Iseng banget, ya!
Kalau kamu udah nonton film Thor: Ragnarok atau seenggaknya ngelihat adegan post-credit Doctor Strange, lo pastinya tahu kalau Thor lebih suka minum bir daripada teh kayak bangsa Skandinavia pada umumnya. Nah, Thor punya cerita lucu soal hobinya minum bir dalam sajak Hymiskviða, Cerita sajak ini bisa dibilang ngegambarin sisi lain hidup Thor yang biasanya digambarkan sangat keras dan cadas.
Ceritanya, Thor dan Tyr (dewa hukum dan perang) ngerasa haus banget setelah berburu. Mereka pun pergi ke rumah Ægir, seorang Jötun yang juga temen deketnya para dewa dan sering ngadain pesta bareng mereka.
Nah, di sana Thor udah enggak sabar buat minum ale (bir keras) dan bahwa Ægir harusnya bikinin mereka ale secara mereka berdua adalah dewa. Ngerasa kesal diperintah, Ægir bilang bahwa dia mau ngebuatin ale buat mereka berdua. Syaratnya, Thor dan Tyr harus ngebawain Ægir sebuah ketel air.
Zaman dulu belum ada supermarket ritel, mencari ketel bukanlah hal yang gampang. Mereka pergi ke rumah kenalan mereka bernama Hymir, yang kebetulan punya ketel. Lucunya, Hymir pun ngerasa direpotin dan ikut-ikutan ngerjain Thor dan Ægir. Hymir meminta mereka berdua untuk mancing paus. Saat mancing, tiba-tiba ada sosok ular jahat bernama Jörmungadr nongol dan menyerang. Thor pun harus capek-capek melawan dan mengalahkan ular itu.
Belum selesai sampai di situ, Thor dan Tyr juga harus ngebantuin Hymir ngangkat paus yang beratnya amit-amit. Setelah capek-capek nurutin maunya Hymir, akhirnya mereka mendapatkan ketel yang dicarinya dan bisa balik ke rumah Ægir buat minum-minum. Agak lucu, sih, kalau dewa sekelas Thor yang diceritain kuat dan perkasa harus kerepotan dan berusaha keras buat menikmati segelas bir.
Senang ngelihat Thor dan Loki bisa akur kayak di Thor: The Dark World dan Thor: Ragnarok? Nah, dalam sajak Þrymskviða, kisah keakuran Thor dan Loki digambarin secara unik dan kocak.
Suatu hari, palu Mjöllnir hilang entah ke mana. Thor bete berat dan menceritakan hal ini ke Loki. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan buat nemuin Dewi Freyja buat mencari solusi. Sang dewi pun meminjamkan mereka sebuah mantel sakti yang bisa membawa mereka ke suatu tempat dengan cepat. Loki memakainya dan pergi ke Jötunheimr buat mencari Mjöllnir.
Di sana, Loki ketemu sesosok Jötun bernama Þrymr. Usut punya usut, ternyata Þrymr-lah yang mencuri Mjöllnir dan menyembunyikannya di perut Bumi. Þrymr pun bilang bakal bersedia ngembaliin palunya Thor kalau dibolehin nikah sama Freyja.
Loki pun kembali dan memberi tahu hal ini ke Freyja dan Thor. Alih-alih mau, Freyja malah ngamuk berat. Akhirnya, Thor pun dengan berat hati memutuskan buat pura-pura jadi Freyja dengan mengenakan baju pengantin dan menutup mukanya. Ditemani Loki yang nyamar jadi pelayan, mereka pergi ke Jötunheimr dan kembali menemui Þrymr.
Keduanya disambut baik banget sama Þrymr. Dia bilang bahwa dia udah punya semua harta di dunia ini, tapi semuanya enggak berarti karena menurutnya Freyja-lah yang berharga. Nah, di sana, dia juga nyiapin berbagai jamuan yang langsung dihabisin sama Thor yang lagi lapar berat. Þrymr bingung ngelihat tingkah laku Freyja yang sama sekali enggak feminin. Untungnya, Loki ngibul dan bilang bahwa Freyja kelaparan karena menempuh perjalanan jauh ke sana.
Pesta pernikahan disiapkan dan mempelai perempuan menerima sebuah hadiah pernikahan alias mas kawin yang ternyata berupa palu. Setelah mendapatkan mas kawinnya, Thor langsung menyingkap samarannya dan menggunakan palunya untuk menghancurkan Þrymr, pasukannya, serta kabur dari sana bersama Loki.
Dalam MCU, Thor digambarin sebagai sesosok dewa yang punya hubungan jarak jauh yang rumit dengan Jane Foster. Akan tetapi, dalam cerita mitologi Nordik, Thor adalah suami dari Sif, seorang dewi perang dan mereka dikaruniai beberapa anak. Sedangkan, sosok Sif di MCU cuma sebagai temannya Thor di Asgard.
Nah, dalam sajak berjudul Alvíssmál, Thor ketemu sesosok kurcaci bernama Alvíss yang mengklaim bahwa dia adalah calon mantu mutlak Thor. Kurcaci ini ngeklaim bahwa dirinya udah melakukan perjanjian yang disaksikan dan disetujui para dewa. Isi perjanjiannya adalah bisa memperistri anak cewek Thor.
Dia pun menolak perjanjian tersebut. Soalnya, pada waktu perjanjian disahkan, Thor lagi enggak ada di tempat. Wajar, dong, kalau Thor nolak. Di mana-mana, kalau mau ngelamar anak orang, kamu harus minta baik-baik ke bokapnya, dong!
Alvís tetap ngotot dan bilang bahwa dia tetap mau jadi suami anaknya Thor. Sang dewa petir pun bete abis. Akan tetapi, dia sadar bahwa kurcaci ini enggak bisa dikalahkan pakai otot aja. Akhirnya, Thor pun meminta si kurcaci buat cerita tentang banyak hal, termasuk tentang dunia yang didiami kurcaci di bawah tanah. Dia pun memuji-muji kurcaci itu sampai si kurcaci lupa diri kalau matahari udah bersinar dan bikin si kurcaci jadi batu. Nah, akhirnya gagal deh si Alvíss jadi mantunya Thor.
Cerita ini, kalau dipikir-pikir, agak unik. Soalnya, setiap menyelesaikan masalah, Thor biasanya selalu memakai “otot”. Dalam kasus ini, itu jadi wajar, sih. Mungkin hal ini dilakukannya demi anak kandungnya. Namanya bokap, pasti bakal ngelakuin segala cara buat bikin anak kandungnya hidup tenang dan layak.
Melihat cerita yang terkandung dalam sajak-sajak bangsa Nordic di atas, kita bisa ngelihat sisi lain Thor yang lebih membumi. Kehidupan Thor memang banyak diisi sama perang dan pertempuran. Akan tetapi, bukan berarti dia selalu melakukannya setiap saat. Sama kayak manusia yang butuh waktu rehat dan enggak memaksakan diri buat kerja rodi tiap hari.
Yap, inilah guna mitologi dalam kehidupan modern, yaitu memberi kita pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Nah, di antara lima kisah sisi lain Thor di atas, mana yang baru kamu tahu?
Thor dalam mitologi Nordik dan film.
Nationalgeographic.co.id—Jika mendengar nama Thor, apa yang pertama kali dibayangkan? Pasti Anda menjawab salah satu karakter di serial film Thor dan Avengers garapan Marvel. Tapi, tahukah Anda? Kisah Thor ternyata ada dalam mitologi Norse atau Nordik.
Dikutip Theoi, Thor adalah dewa petir yang membawa palu ajaib yang hanya bisa diangkat oleh diriny sendiri, menurut mitologi Nordik. Palu ini disebut Mjollnir dan merupakan simbol Thor yang paling ikonik. Mjollnirnya akan kembali padanya seperti bumerang ketika dia melemparkannya ke langit.
Selain menjadi dewa petir, Thor juga merupakan dewa petir, badai, kekuatan, dan perlindungan. Dia terkadang dikaitkan dengan kesuburan, melindungi umat manusia, dan memberkati pernikahan.
Thor memiliki rambut merah panjang dan janggut. Dia sering menunjukkan temperamen dan mudah melakukan kekerasan, bahkan jika kekerasan mungkin tidak diperlukan.
Thor adalah putra Odin, dewa kebijaksanaan, puisi, penyembuhan, dan kematian. Odin juga dikenal sebagai penguasa para dewa. Ibu Thor adalah Jord, personifikasi bumi. Thor dianggap sebagai dewa Aesir. Dalam mitologi Jermanik atau Norse, dewa Aesir adalah dewa pejuang, itulah sebabnya Thor biasanya terlihat dalam pertempuran di kemudian hari.
Thor berasal dari alam dewa bernama Asgard dan alam manusia bernama Midgard. Asgard mirip dengan Gunung Olympus dalam mitologi Yunani. Kedua alam ini harus dipertahankan Thor di kemudian hari.
Thor menikah dengan Sif, dewi bumi dari mitologi Norse
Selain palunya, Thor juga memiliki ikat pinggang dan sarung tangan. Sabuk itu disebut Megingjord, yang merupakan kombinasi dari Megin, yang berarti kekuatan dan gjord, yang berarti sabuk, membuat terjemahan literal Megingjord menjadi sabuk yang kuat. Sarung tangan Thor disebut Jarngreipr, yang diterjemahkan menjadi pegangan besi atau sarung tangan besi.
Thor mengendarai kereta yang ditarik oleh dua kambing besar. Kambing ini disebut Tanngnjostr dan Tanngrisnor. Mitologi Norse menggambarkan guntur sebagai suara kereta Thor yang ditarik melintasi langit. Hari ini, hari dalam seminggu, Kamis adalah variasi dari hari Thor, dinamai dari dewa Norse Thor.
Dewa Yunani Setara dengan Thor
Karena Thor adalah dewa Nordik, dia tidak dianggap sebagai dewa dalam mitologi Yunani. Namun, seperti kebanyakan mitologi, ada bahasa Yunani yang setara dengan Romawi, Norse. Oleh karena itu, jika Anda ingin melihat Thor sebagai dewa Yunani, Anda akan melihat dewa Yunani, Zeus. Thor dan Zeus sama-sama dewa yang kuat, membuat mereka sangat mirip.
Baca Juga: Perang Titan, Asal-usul Zeus Jadi Dewa Terkuat dalam Mitologi Yunani
Baca Juga: Mitologi Yunani: Hera Menggulingkan Zeus, Dendam Gara-gara Selingkuh
Baca Juga: Tak Sebanyak Selingkuhannya, Inilah Deretan Istri Abadi Zeus
Dalam mitologi Yunani, Zeus juga disebut dewa guntur, tetapi ia mencakup lebih banyak tanggung jawab dan kekuasaan.
Zeus adalah dewa langit, yang meliputi guntur, kilat, hujan, dan cuaca, tetapi lebih dari itu, dia adalah raja para dewa. Tidak seperti Thor, yang biasanya bereaksi dengan kekerasan impulsif yang hebat, Zeus memiliki lebih banyak kebijaksanaan, kearifan, keadilan, dan keadilan.
Perbedaan antara Thor dan Zeus
Perbedaan utama pertama antara Thor dan Zeus berasal dari hubungan masing-masing dewa dengan ayahnya. Thor sangat dekat dengan ayahnya, Odin, sedangkan Zeus membenci ayahnya, dewa Titan Cronus. Thor tidak bisa melempar petir dan halilintar seperti yang bisa dilakukan Zeus. Tetapi, Thor memiliki palu ajaibnya Mjollnir yang dapat menghasilkan hasil yang sama dengan petir Zeus.
Pada intinya, Thor telah menjadi salah satu dewa Norse paling ikonik karena palu dan status menonjol yang dimilikinya di Asgard. Marvel Comics dan Marvel Studios telah membantu menceritakan kisah Thor melalui serial film Thor dan Avengers.
Namun, penggambaran di film jelas sedikit berbeda dari mitologi aslinya alias telah diadaptasi kembali.
Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno
Mitologi Nordik atau dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kumpulan cerita rakyat dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa Viking dan masyarakat Skandinavia kuno.
Cerita-cerita ini berkisah tentang para dewa dan dewi, pahlawan, monster, dan makhluk fantastis lainnya yang hidup di dunia yang penuh dengan keajaiban dan petualangan.
Mitolpgi Nordik memiliki pengaruh besar pada budaya dan sejarah Skandinavia.
Mitologi Nordik telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, penulis, dan pembuat film selama berabad-abad.
Cerita-cerita tentang Thor, Loki, dan Odin telah diadaptasi menjadi berbagai film, buku komik, dan video game.
Mitologi ini juga memberikan pengaruh besar pada budaya populer, seperti nama-nama hari dalam bahasa Inggris yang berasal dari nama dewa-dewi Nordik.
Ingin tahu lebih lanjut soal mitologi Nordik? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Baca Juga: 9 Jenis Makhluk Mitologi yang Populer, Sudah Tahu?
Zeus Dalam Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani kuno, Zeus merupakan sosok dewa yang sangat kuat. Dia terkenal sebagai dewa langit yang memiliki kemiripan dengan dewa bangsa Romawi, yaitu Jupiter. Sosok Zeus juga terkenal sebagai dewa yang menurunkan hujan, angin, petir, dan yang menjadi senjata utama Zeus adalah halilintar (thunderbolt). Para pemujanya memanggil Zeus dengan sebutan “the Father” yang merujuk kepada sosok pelindung dan penguasa manusia dan dewa lainnya. Dia merupakan pemimpin dari semua para dewa dalam cerita Yunani kuno.
Dalam cerita mitologinya diketahui jika Zeus memiliki saudara yaitu Hades dan Poseidon, di mana ketiganya kemudian membagi kekuasaan seluruh dunia. Nama “Zeus” sendiri diyakini berasal dari kata Yunani kuno yang berarti “terang/bersinar.” Dan yang menarik adalah kata tersebut memiliki koneksi yang dekat dengan kata ‘dies’ yang mana dalam bahasa Latin berarti “hari.”
Berdasarkan hal tersebut, banyak peneliti dan ahli mitologi menyimpulkan bahwa Zeus merupakan salah satu dewa Yunani tertua. Dalam berbagai literasi, sosoknya sering kali diperlihatkan sedang memegang kilat atau petir dan juga memegang tongkat. Kedua simbol tersebut diartikan sebagai kekuasaan, yang mana Zeus merupakan sosok yang berkuasa.
Selain menjadi penguasa langit, serta menjadi sosok dewa yang bisa menurunkan hujan, badai, petir, dan sebagainya, sosok Zeus juga sering kali diasosiasikan atau dikaitkan dengan kebijaksanaan, kewaspadaan, kepemiminan, serta kekuatan dan pertarungan. Dalam salah satu kisah menyebutkan, dalam pertarungan antara Achilles dan Hector, Zeus sering kali sudah menentukan siapa yang akan menang atau siapa yang akan mendapatkan keberhakannya.
Zeus merupakan dewa yang mudah jatuh cinta. Hal ini bisa dilihat dalam mitologinya, di mana dia memiliki banyak sekali wanita pujaan. Dan hal ini membuat Zeus pun akhirnya memiliki banyak keturunan. Sebagian orang percaya bahwa Zeus dan keturunannya merupakan pencipta dari beberapa ras yang ada di dunia, contohnya adalah para penduduk di wilayah Macedonia.
Thor Dalam Mitologi Nordik
Thor merupakan pasangan dari pemimpin para dewa Nordik, sang All-Father, Odin. Selain menjadi pelindung Asgard, Thor juga merupakan pelindung wilayah Midgard alias bumi. Dalam berbagai kisah, Thor sering kali terlibat dalam pertarungan melawan para raksasa, juga para monster besar di bumi, seperti Jormungandr.
Thor juga merupakan dewa langit, khususnya gemuruh atau petir. Dia pun merupakan sosok dewa yang memiliki kekuatan dahyat untuk melindungi yang lain. Yang unik adalah Thor terkadang dikaitkan juga dengan sosok dewa kesuburan atau dewa yang memberkati setiap pernikahan. Sosok Thor juga dianggap sebagai “pencipta” wilayah Islandia, karena dengan kekuatan magisnya dia mampu menumbuhkan tanaman dan sebagainya.
Thor memang tidak memiliki kemampuan untuk melemparkan petir atau halilintar dari tangannya. Meskipun begitu, dia bisa memanggil petir tersebut dengan menggunakan palu ajaib miliknya, Mjolnir. Selain palu Mjolnir, sebenarnya sosok Thor juga terkenal memiliki dua senjata lainnya yaitu sebuah sabuk dan juga sepasang sarung tangan, yang sering dia gunakan.
Melalui jejak atau bukti arkeologis, penelurusan tentang kisah Thor bisa terlacak sejak era perak (Bronze Age). Dan popularitas Thor berada di puncaknya selama era Viking, sekitar tahun 790 sampai 1100. Bagi para penduduk Skandinavia, sosok Thor sering kali digambarkan sebagai seorang pejuang dan juga bukti kekuatan militer. Inilah yang kemudian membuat Thor begitu populer saat era Viking terjadi.
Dalam sebuah literasi bahkan Thor mendapatkan gambaran sebagai kebalikan dari sang ayah, Odin, yang cenderung mendapatkan gambaran sebagai sosok elit, penguasa, dan lebih cenderung berpegang kepada kekuatan sihir dan pengetahuan. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang begitu memuja Thor. Bahkan, mungkin sampai saat ini.
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.
Nationalgeographic.co.id—Jord adalah ibu dari dewa Thor dalam mitologi Nordik. Dia paling sering digambarkan sebagai jotunn atau jotnar yang artinya raksasa wanita. Istilah ini, tidak menunjukkan ukuran atau watak dalam mitologi Nordik.
Jotunn atau jotnar adalah ras yang memiliki kekuatan setara dengan dewa dalam mitologi Nordik. Banyak wanita jotnar menikahi dewa Aesir atau melahirkan anak mereka. Hubungan ini umum dan normal, memperjelas bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara wanita dari kedua ras.
Sementara banyak dewa dan anggota keluarga mereka jarang disebutkan dalam sumber-sumber Nordik yang masih hidup, ibu Thor terbukti dengan baik.
Namanya Jord dan dia umumnya diidentifikasi sebagai raksasa wanita. Meskipun tidak ada detail yang bertahan dari hubungan mereka, pada suatu saat dia dipasangkan dengan Odin dan mereka melahirkan seorang putra yang paling terkenal.
Terlepas dari hubungan yang menonjol ini, Jord tidak pernah muncul sebagai karakter dengan haknya sendiri. Namun, beberapa sejarawan masih melihat alasan untuk percaya bahwa Jord pernah menjadi tokoh terkemuka dalam mitologi sebelumnya.
Sementara kisah pribadinya telah hilang, arti namanya dan identitas putranya membuat beberapa orang berteori bahwa Jord mungkin pernah menjadi ibu dewi utama agama Jermanik.
Didukung oleh fakta bahwa Jord juga muncul di beberapa daftar dewi. Meskipun dia adalah seorang raksasa wanita, tidak ada yang aneh dalam perannya.
Tidak ada mitos bertahan hidup yang menceritakan bagaimana Jord dan Odin menjadi orang tua Thor. Tidak seperti orang Yunani dan Romawi, orang Nordik tidak banyak menulis tentang hubungan pribadi dan drama dewa mereka.
Meskipun Odin menikah dengan Frigg dalam mitologi Nordik, pada suatu saat dia memiliki setidaknya satu anak dengan Jord. Anak tersebut adalah Thor, dewa guntur yang kuat dan populer dalam mitologi Nordik.
Nama Jord adalah salah satu yang paling terbukti dalam mitologi Nordik. Thor sering disebut "anak Jord" dan dia terdaftar bersama ibu-ibu lain dari anak laki-laki Odin sebagai salah satu saingan Frigg.
Dia juga memiliki perbedaan karena memiliki garis keturunan keluarga yang jelas yang diberikan setidaknya dalam satu sumber. Banyak karakter dalam mitologi Norse, bahkan dewa yang lebih menonjol, tidak memiliki catatan seperti itu.
Menurut Prosa Edda, seorang raksasa wanita yang namanya berarti "Malam" adalah ibu Jord. Ayahnya adalah suami kedua raksasa wanita ini dan kakeknya, ayah Night, adalah Narfi.
Dalam beberapa kasus, sumber menyebut wanita lain sebagai ibu Thor. Terlepas dari banyak penggunaan namanya dan keunggulan putranya, bagaimanapun, hanya sedikit yang dikatakan tentang Jord dalam legenda yang masih hidup.
Salah satu alasan Jord begitu teruji dalam sumber primer adalah karena arti namanya. Sebagai kata benda, jord berarti "bumi" atau "tanah".
Oleh karena itu, seringkali sulit bagi sejarawan untuk membedakan referensi mana yang secara khusus berbicara tentang dewi. Beberapa bagian bisa lebih umum berbicara tentang tanah itu sendiri.
Arti nama Jord tidak hanya menyebabkan kebingungan dalam terjemahan. Hal ini mungkin juga menunjukkan tradisi yang lebih tua dalam mitologi Nordik.
Istri Odin secara tradisional diberikan sebagai Frigg, seorang dewi yang domainnya termasuk keluarga dan persalinan. Frigg adalah ibu dari dua putranya, Baldur dan Hodr.
Meskipun Baldur sangat dicintai, dia tidak pernah sekuat atau sepopuler Thor. Bukti tekstual dan arkeologis menunjukkan bahwa Thor adalah salah satu dewa yang paling dihormati dan disembah secara luas di jajaran dewa.
Beberapa sarjana percaya bahwa kepentingan ini mungkin, setidaknya sebagian, karena Thor pernah dianggap sebagai pewaris sah Odin.
Mereka juga percaya bahwa Jord adalah istri Odin dalam legenda versi sebelumnya. Seiring perkembangan dan evolusi mitologi, dewi bumi digantikan oleh sosok ibu yang lebih domestik dan berbudaya.
Beberapa bukti untuk ini tampaknya bertahan dalam teks-teks terkenal. Salah satu segmen Prosa Edda, misalnya, menyatakan bahwa "Bumi adalah putri Odin dan istrinya," dan menyebut Thor sebagai putra pertama dewa.
Karena tidak ada catatan lain dari tradisi ini, beberapa orang berpikir bahwa itu mencerminkan kisah yang lebih tua, jika tidak hilang, di mana Odin menikahi seorang dewi bumi yang juga seorang putri atau kerabat dekat lainnya dan memiliki Thor sebagai ahli warisnya.
Para sarjana percaya bahwa mitologi komparatif juga mendukung penafsiran ini. Seorang antropolog terkemuka melihat kesamaan antara Thor dan karakter lain dari mitologi Indo-Eropa. Dewa-dewa ini, katanya, seringkali merupakan keturunan dari dewa utama dan dewi bumi.
Tulisan-tulisan Nordik juga tampaknya mendukung teori ini. Meskipun Jord adalah seorang jotunn, cara dia terdaftar di antara dewi lainnya sesuai dengan wanita jotnar seperti Gerdr dan Skadi yang menikah dengan jajaran dewa.
Mengubah keyakinan juga bisa memberikan penjelasan sementara Jord begitu banyak direferensikan tetapi tidak memiliki mitosnya sendiri. Saat Frigg menggantikannya sebagai istri Odin, cerita individu Jord mungkin telah dipindahkan ke dewi yang lebih menonjol.
Maka, ada kemungkinan bahwa dalam kepercayaan Zaman pra-Viking, Odin menikah dengan dewi bumi, bukan Frigg. Sementara dia diganti di cerita selanjutnya, namanya dan keunggulan putra sulungnya tetap dalam kepercayaan Nordik.
Tragedi Dosa Kesombongan Antigone dan Polynices dalam Mitologi Yunani
Selama hampir 60 tahun, versi Thor yang telah kita saksikan di Marvel Comics. Film-film yang didasarkan padanya sudah menjadi citra dewa petir dalam budaya pop. Masalahnya, Thor sebagai sosok legendaris sudah ada sekitar seribu tahun yang lalu sebelum Stan Lee, Jack Kirby, dan Larry Lieber mengangkatnya ke dunia superhero mereka. Namun, tidak semua kisahnya berhasil masuk ciptaan mereka.
Marvel Comics memang menggabungkan mitologi Nordik (Norse) ke dalam karya mereka. Lagi pula, menciptakan superhero versi modern itu memang membutuhkan improvisasi dan proses yang sangat berbeda dari evolusi figur melalui legenda dan kepercayaan yang sudah ada. Berikut hal-hal yang Marvel ubah tentang mitologi Nordik Thor.
Perbedaan yang paling jelas antara Thor Marvel dan sosok aslinya—jika dilihat dari sudut pandang visual—yaitu warna rambutnya. Odinson versi Marvel terkenal dengan rambut pirangnya sampai-sampai dijuluki Goldilocks. Versi aslinya digambarkan memiliki rambut merah dengan jenggot yang sesuai.
Dalam Viking: A History of the Northmen, W.B. Bartlett menyebutkan kalau Thor itu berambut merah, berjanggut merah, dan bermata merah. Sekitar 1905, pelukis Jerman, bernama Max Koch dalam lukisannya berjudul Donar-Thor juga menggambarkan Thor berambut merah.
Tidak ada yang tahu mengapa Marvel berimprovisasi dengan sosok Thor. Namun, banyak yang berasumsi bahwa itu ada hubungannya dengan desain kostum dan proses pembuatan film saat itu.
Rambut merah dianggap tidak cocok dengan jubah yang dipakai Thor. Ditambah lagi, hal itu dapat membingungkan visual dan membuatnya jauh lebih mencolok daripada rambut kuning atau pirang.
Sembilan Dunia di Mitologi Nordik
Foto: film viking - Pathfinder
Dalam mitologi Nordik, terdapat sembilan dunia yang saling terhubung melalui pohon Yggdrasil, yang dianggap sebagai pusat dunia.
Setiap dunia memiliki karakteristik dan penghuni yang unik:
Asgard adalah dunia para Æsir, atau dewa-dewa tinggi yang berkuasa. Terletak di atas cabang Yggdrasil yang dialiri oleh mata air Urd.
Vanaheim adalah dunia para Vanir, yaitu dewa-dewi kecil yang berdekatan dengan Asgard di lingkungan dewa.
Alfheim merupakan tempat tinggal para Elf, yang merupakan ras dewa kecil yang mengatur kesuburan.
Midgard adalah dunia manusia, tempat tinggal makhluk yang tidak abadi.
Jötunheimr adalah dunia para Jotun, atau raksasa, yang sering kali menjadi musuh para dewa.
Svartálfheim adalah dunia para Svartálfar atau Dökkálfar, yaitu kaum elf dari kegelapan.
Niddhavell adalah dunia para Dwarf, atau orang kerdil, yang tinggal di gua-gua atau di bawah tanah sebagai penambang dan pengrajin logam yang mahir.
Niflheim adalah dunia bawah tanah yang dingin, dihuni oleh para Jotun es dan dikuasai oleh Hel, anak perempuan Loki.
Muspell atau Muspellheim adalah dunia api, menjadi tempat tinggal bagi Surt, raksasa yang kulitnya seperti lahar dan rambutnya berupa api.
Baca Juga: Sinopsis Nothing Uncovered, Drakor Thriller Perselingkuhan
Asal-usul Mitologi Nordik
Foto: Ilustrasi Mitologi Nordik (Englishpluspodcast.com)
Mitologi Nordik, yang juga dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kepercayaan dan cerita rakyat yang berkembang di wilayah Skandinavia dan Islandia selama Zaman Besi dan Zaman Viking (sekitar 790 SM hingga 1100 M).
Mitologi Nordik juga dipengaruhi oleh kepercayaan dan ritual Indo-Eropa, yang dibawa oleh para pendatang dari selatan.
Pengaruh ini terlihat dalam kemiripan antara dewa-dewi Nordik dengan dewa-dewi dari budaya Indo-Eropa lainnya, seperti Zeus (Yunani) dan Jupiter (Romawi).
Selama Zaman Viking, mitologi Nordik berkembang pesat. Cerita-cerita tentang dewa-dewi dan pahlawan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.
Cerita-cerita ini sering kali dihubungkan dengan sejarah dan budaya Viking, seperti pertempuran, pelayaran, dan perdagangan.
Dua sumber tertulis utama mitologi Nordik adalah Edda Sæmundar dan Edda Prosa.
Edda Sæmundar, yang dikumpulkan oleh Snorri Sturluson pada abad ke-13, berisi puisi-puisi kuno yang menceritakan kisah-kisah tentang dewa-dewi dan pahlawan Nordik.
Edda Prosa, juga karya Snorri Sturluson, adalah buku teks yang menjelaskan mitologi Nordik dan kosmologi Nordik.
Mitologi Nordik berkembang selama berabad-abad dan mengalami berbagai perubahan.
Pada Zaman Viking, mitologi Nordik digunakan untuk menjelaskan dunia dan tempat manusia di dalamnya.
Mitologi ini juga digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan kesetiaan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Mitologi Yunani dan Sederet Dewa yang Memimpin!
Dewa-Dewi Mitologi Nordik
Foto: Film Thor (instagram.com/marvelindonesia)
Mitologi Nordik kaya akan cerita tentang dewa-dewi yang memiliki kekuatan dan kepribadian yang unik.
Berikut adalah beberapa dewa-dewi utama dalam mitologi Nordik:
Dipercaya sebagai makhluk pertama atau dewa pertama yang lahir dari es yang dijilat oleh Audhumbla. Ia adalah ayah dari Borr.
Merupakan ayah dari Odin, Ve, dan Vili, yang diperolehnya dari istri seorang raksasa bernama Bestla.
Raja para dewa, pemimpin Asgard, dan dewa kebijaksanaan, pengetahuan, dan peperangan.
Kemunculan sosok Thor Odinson di jagat sinematik Marvel memang menjadi sebuah tambahan yang menarik dan luar biasa. Seperti yang kita ketahui, sosok Thor Odinson terinspirasi dari mitologi Nordik yang sangat populer. Marvel Comics kemudian mendeskripsikan ulang karakternya untuk menjadi seorang pahlawan besar. Dan sekarang, popularitas Thor semakin meningkat dengan kemunculannya di MCU.
Namun, di dunia nyata sendiri sebenarnya mitologi para dewa bukan hanya ada di wilayah Nordik. Wilayah Yunani juga memiliki memiliki kekayaan atas mitologi para dewa mereka termasuk Zeus. Dua sosok dewa ini sangat populer, baik dalam versi mitologi dunia nyata atau pun dalam versi cerita komiknya. Meskipun begitu, yang menarik adalah untuk pertama kalinya kita melihat sosok Zeus versi live-action.